-->

Saturday, December 24, 2016

Segumpal Daging Yang Terabaikan
Ibarat pisau bermata dua, hati bisa menjadi organ tubuh paling taat, atau menjadi yang paling bermaksiat, mendorong pemiliknya mengorbankan jiwa dan raga untuk menjadi hamba yang bertakwa, atau membujuknya menjadi pecundang, memprovokasi untuk melakukan kekerasan tanpa belas kasihan atau memotivasi untuk melakukan pengabdian tanpa batas.

Hatilah yang menentukan hitam-putihnya akhlak seseorang. Hati pula yang menjadi parameter “kebesaran” seluruh anggota badan. “Jika baik maka baik pulalah seluruh tubuh. Namun jika buruk, maka buruk pulalah seluruh tubuh.” Oleh sebab itu, perbaikan dan penjagaan kondisi hati merupakan kebutuhan tak terelakkan. Sesungguhnya memperhatikan masalah lahiriyah dan menjadikannya berkilauan tapi meremehkan masalah batin dan merobohkannya, akan mengakibatkan se- seorang masuk ke dalam neraka.


Mari kita renungkan bersama hadiś-hadiś berikut :

I. Dari Ŝauban radiallāhu 'anhu, dari Nabi şallallāhu 'alailhi wa sallam bersabda,

“Sungguh, Aku pasti akan mengetahui beberapa kaum di antara umatku yang datang pada hari kiamat dengan membawa amal kebaikan sebesar gunung Tihamah yang putih bersih, lalu Allah azza wa jalla menjadikannya debu yang berterbangan.” Ŝauban berkata, Wahai Rasulullah, jelaskanlah kepada kami tentang sifat-sifat mereka agar kami tidak termasuk golongan mereka tanpa kami sadari.” Rasul şallallāhu alailhi wa sallam menjawab, Mereka itu saudara-saudara kalian, kulit me- reka sama dengan kulit kalian, mereka juga melakukan ibadah di waktu malam, seperti yang kalian lakukan, namun apabila mereka sendirian, mereka melanggar la- rangan-larangan Allah.” [H.R Ibnu Majah (4245)]

Mereka itu melaksanakan amal-amal zahir, namun mermehkan amalan-amalan hati, sehingga mereka tidak merasa diawasi Allah dalam kesendirian mereka.

Mereka itu seperti yang dikatakan dalam sebuah sya’ir,

Mereka menampakkan kebaikan di hadapan manusia

Dan menyelisihi Ar-Rahman tatkala sendirian

II. Dari Abu Hurairah radiallāhu 'anhu dia berkata, Aku mendengar Rasulullah şallallāhu 'alailhi wa sallam bersabda, Sesungguhnya manusia pertama yang akan diadili pada hari kiamat nanti adalah seorang laki-laki yang mati syahid. Dia dihadapkan ke hadapan Allah, lalu diberitahukan kepadanya nikmat-nikmat yang telah diberikan kepadanya ketika di dunia, dan diapun mengetahuinya. Allah bertanya, “Apa yang kamu kerjakan dengan nikmat-nikmat itu?” Dia menjawab, “Aku berperang di jalan-Mu hingga aku mati syahid.” Allah berfirman, “Kamu dusta, sebenarnya kamu berperang agar dikatakan bahwa kamu seorang pemberani, dan kamu sudah men- dapatkan sebutan itu." Kemudian diperintahkan untuk menghukumnya, lalu dia diseret pada wajahnya sampai dilemparkan ke dalam neraka.

Kedua, seorang laki-laki yang mem- pelajari dan mengajarkan ilmu serta ahli membaca Al-Quran. Dia dihadapkan ke hadapan Allah, lalu diberitahukan ke- padanya nikmat-nikmat yang telah di- berikan kepadanya ketika di dunia, dan diapun mengetahuinya. Allah bertanya, “Apa yang kamu kerjakan dengan nikmat-nikmat itu?” Dia menjawab, “Aku mempelajari ilmu agama dan mengajarkannya, dan aku membaca Al-Quran karena Engkau.” Allah berfirman, “Kamu dusta, sebenarnya kamu mempelajari ilmu, agar disebut sebagai orang alim, dan kamu membaca Al-Quran agar disebut sebagai qari’, dan kamu sudah mendapatkan sebutan itu." Kemudian diperintahkan untuk menghukumnya, lalu dia diseret pada wajahnya sampai dilemparkan ke dalam neraka.

Ketiga, seorang laki-laki yang diberi kelapangan oleh Allah dan diberikan harta yang banyak. Dia dihadapkan ke hadapan Allah, lalu diberitahukan kepadanya nikmat-nikmat yang telah diberikan kepadanya ketika di dunia, dan diapun mengetahuinya. Allah bertanya, “Apa yang kamu kerjakan dengan nikmat-nikmat itu?” Dia menjawab, “Aku tidak membiarkan satu jalanpun yang Engkau cintai untuk dibiayai, melainkan aku pasti menginfakkan hartaku untuk hal itu karena Engkau.” Allah berfirman, “Kamu dusta, sebenarnya kamu melakukan hal itu agar kamu disebut sebagai orang yang dermawan, dan kamu sudah mendapatkan sebutan itu." Kemudian diperintahkan untuk menghukumnya, lalu dia diseret pada wajahnya sampai dilemparkan ke dalam neraka. [H.R Muslim (1905)]

III. Dari Sahl bin Sa’ad As-Sa’idi radiallāhu 'anhu berkata, “Rasulullah şallallāhu 'alaihi wa sallam bersabda,Sesungguhnya seorang laki-laki benar-benar telah beramal dengan amalan-amalan ahli surga dalam hal-hal yang nampak dalam pandangan manusia, padahal dia termasuk ahli neraka. Dan sesungguhnya seorang laki-laki benar-benar telah beramal dengan amalan-amalan ahli neraka dalam hal-hal yang nampak dalam pandangan manusia, padahal dia termasuk ahli surga.”
[H. R al-Bukhari (2898), Muslim ( 112)]

Frase “dalam hal yang nampak daam pandangan manusia”, merupakan isyarat bahwa perkara batinnya menyelisihi zahirnya, dan sesungguhnya su’ul khatimah disebabkan oleh kotornya batin seorang hamba yang tidak tampak dalam pandangan manusia. Bagian yang tersembunyi itulah yang menyebabkan su’ul khatimah ketika maut menjemput.

Dasar pokok dari kemunafikan itu adalah menghiasi perkara-perkara zahir dengan sesuatu yang tidak ada dalam batinnya, agar dilihat indah oleh manusia, sesuatu itu adalah iman.

Al-Hasan rahimahullāh berkata : Ada yang mengatakan bahwa nifak itu adalah berbedanya an- tara yang tersembunyi dengan yang tampak, antara perkataan dan perbuatan.

Bilal bin Sa’ad berkata, “Janganlah engkau menjadi wali Allah dalam perkara yang tampak, namun menjadi musuh-Nya dalam perkara yang tersembunyi.”

Karena hal inilah, hamba-hamba Allah yang şalih sangat mengkhawatirkan keadaan hati mereka, mereka mengisinya dan memberikan perhatian besar terhadapnya.

Semoga Allah menjadikan kita semua termasuk orang-orang yang dapat mengambil i’tibar dari setiap ibrah, memperhatikan perkara-perkara yang penting dan mendapatkan taufik Allah untuk memperbaiki hati dengan pandangan yang baik. [*]


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt ut laoreet dolore magna Veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat.

0 komentar:

Post a Comment

Komentarlah dengan baik dan bijak,
Anda sopan kami segan.
Jika ada link yang rusak, tolong bertiahu kami.
Terima Kasih.

Contact Us

Phone :

+20 010 2517 8918

Address :

3rd Avenue, Upper East Side,
San Francisco

Email :

email_support@youradress.com