-->

Tuesday, September 4, 2012

Apa Yang Menghalangimu?

Saudaraku yang tercinta, siapa di antara kita yang tidak pernah berbuat dosa?
Siapa di antara kita yang tidak pernah bersalah terhadap Tuhannya?
Dan apakah engkau mengira, kesalahan-kesalahan kita hanya kita sendiri yang melakukannya dan belum pernah dilakukan orang lain?
Sama sekali tidak. Sehari pun kita tidak bisa seperti malaikat yang sama sekali tidak pernah berbuat maksiat terhadap Allah dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan-Nya. Akan tetapi kita adalah manusia yang sangat mungkin berbuat kesalahan. Setiap hamba Allah yang shalih yang pernah engkau temui, pastilah ia pernah berbuat kesalahan dan dosa.

Ibnu Mas'ud berkata kepada para sahabatnya yang mengikutinya, "Kalau kalian mengetahui dosa-dosaku, tentulah kalian akan melempariku dengan batu."
Rasulullah bersabda,

"Jikalau kalian tidak berbuat dosa, niscaya Allah akan menggantikanmu dengan suatu kaum yang pernah berbuat dosa, hingga mereka memohon ampunan dan Allah mengampuni mereka." (HR. Muslim).
Kita tak akan luput dari kesalahan-kesalahan tersebut bahkan kita tidak bakal terhindar darinya.
Sebagai manusia biasa, tentu kita memiliki berbagai kekurangan. Orang yang menganggap dirinya superior adalah orang yang ujub. Bahkan dalam catatan sejarah, ada ulama besar yang ternyata mengidap penyakit seks sebagai fedofilia. Ada yang keranjingan melakukan nikah mut'ah, tanpa berniat melegalkan segala perbuatan itu, dan kita menanggap segala dosa dan maksiat pasti dibenci oleh Allah dan harus dihindari sebisa mungkin, realitas itu menunjukkan bahwa kekhilafan pada bani Adam adalah hal yang wajar.
Meski demikian, menurut penjelasan Ibnul Qayyim, hendaknya kekhilafan itu membuka pintu taubat, yang membuat seseorang menjadi lebih baik di hadapan Allah. Jangan biarkan berlarut-larut, karena ajal di tangan Allah. Hidup kita terbatas, hidup di dunia hanya sekali, maka hiduplah yang berarti.
Karena itu, marilah kita usir setan dengan istighfar yang bersumber dari hati kita atas kesalahan-kesalahan dan dosa-dosa kita yang telah lalu.
Marilah kita perbaiki taubat kita kepada Allah. Hendaknya taubat kita benar-benar bersumber dari hati yang bersih, hingga sesuai dengan firman Allah,
"Ya Rabb kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi." (Al-A'raf: 23).
Dan seorang penyair berkata,
Wahai Dzat tempat berlindung segala harapan dan perlindungan dari segala yang menakutkan manusia tidak mampu membetulkan tulang yang Engkau patahkan dan tidak kuasa meretakkan tulang yang Engkau betulkan.
Ketahuilah wahai orang yang semoga dijaga oleh Allah, bahwasanya Rasulullah yang telah terpelihara dari dosa, masih bertaubat kepada Allah dan memohon ampunan-Nya dalam sehari lebih dari seratus kali.
Diriwayatkan dari Ibnu Umar, ia berkata,
Terhitung dari Rasulullah sebelum berdiri dari satu majlis, beliau mengucapkan seratus kali,
Ya Tuhanku, ampunilah aku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Penerima taubat dan Maha Pengampun.
( HR. At-Tirmidzi, ia berkata "Hadits ini adalah hasan shahih.")
Sedangkan kita wahai orang yang telah berlebihan dalam berbuat dosa dan maksiat, hingga sebagian dari taubatnya bila ia bertaubat. Kami katakan, jangan khawatir, pintu taubat masih terbuka untuk kita semua.
Kami katakan ini dari lubuk hati yang mengharapkan kebaikan atas diri kita dan orang-orang semacam kita.
Dengarkanlah, Allah telah menyeru kepada kita dalam firman-Nya,
"Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Rabb-mu, dan berserah dirilah kepada-Nya." (Az-Zumar: 53-54).
Justru ketahuilah wahai saudaraku, sesungguhnya Allah senang dengan taubat kita.
"Allah sangat senang dengan taubat hamba-Nya di kala bertaubat dari pada salah seorang di antara kalian sedang naik kudanya di tanah yang tandus. Kemudian kuda itu melarikan diri dengan membawa perbekalannya, berupa makanan dan minuman, hingga ia berputus asa. Kemudian ia mendatangi sebuah pohon dan merebahkan dirinya di bawah naungan pohon dan sudah dihinggapi putus asa memikirkan kudanya. Di saat ia kalut seperti itu, tiba-tiba kudanya sudah berdiri di hadapannya. Dengan segera ia mengambil tali kekangnya, dan dengan gembira ia berkata, Ya Allah, Engkau adalah hambaku dan aku adalah tuhan-Mu. Ia salah ucap karena kegembiraannya meluap." (HR. Bukhari dan Muslim)
Suatu hari ada seseorang datang kepada Nabi dan bertanya kepada beliau,
"Bagaimana jika seseorang melakukan semua perbuatan dosa tanpa satu pun dosa yang belum pernah ia lakukan. Apakah ia masih bisa mendapat pengampunan?"
Rasulullah bertanya, "Sudahkah kau masuk Islam?" Orang itu menjawab, "Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan Yang berhak disembah selain Allah dan engkau adalah utusan-Nya." Rasulullah bersabda, Mulailah engkau mengerjakan berbagai kebajikan dan meninggalkan segala kejahatan, niscaya Allah akan menjadikan semua itu sebagai kebajikan bagimu. Orang itu bertanya lagi, "Apakah segala kejahatan dari kesalahanku akan diampuni?" Beliau menjawab, "Ya!" Orang itu segera bertakbir berulang-ulang hingga ia meninggalkan Nabi.*
(H.R Al-Bazzar&Ath-Thabrani dlm kitab at-Targhib wa at-Tarhib karya Al-Mundziri)
*akan tetapi ia mengamalkan syahadat dengan semua konsekuensiny,tidak sekedar mengucapkan dengan lisannya saja.
Wahai orang yang fakir di hadapan Tuhan, meski engkau kaya di duniamu, apalagi yang engkau inginkan setelah datangnya kabar gembira ini? Kembalilah kepada Tuhanmu, karena kembali kepada Tuhanmu itu lebih terpuji bagimu didunia maupun diakhirat. Di dunia mendapatkan ketenangan hati, kelapangan dan kemudahan rizki.
"Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangkanya." (At-Thalaq: 2-3).
Bila kita mendapatkan rizki berbentuk harta, ia akan mendapatkan rizki berbentuk bertambahnya keimanan.
"Sedangkan di akhirat, ia mendapatkan, (Yaitu) surga Adn yang pintu-pintunya terbuka bagi mereka, di dalamnya mereka bertelekan (di atas dipan-dipan) sambil meminta buah-buahan yang banyak dan minuman di surga itu. Dan pada sisi mereka (ada bidadari-bidadari) yang tidak liar pandangannya dan sebaya umurnya. Inilah apa yang dijanjikan kepadamu pada hari berhisab. Sesungguhnya ini benar-benar rizki dari Kami yang tiada habis-habisnya." (Shaad: 50-54).
Allah berfirman dalam sebuah hadits qudsi,
"Wahai para hamba-Ku, kalian semua tersesat kecuali yang Aku beri petunjuk, maka mintalah petunjuk kepada-Ku, niscaya Aku akan beri petunjuk." (HR. Muslim)
Maka ketahuilah bahwa seorang itu mungkin saja berbuat dosa, namun ia akhirnya masuk surga karena dosanya itu. Tahukah anda bagaimana hal itu bisa terjadi?
Yang demikian itu bisa saja terjadi karena ia melakukan sesuatu perbuatan dosa, namun ia menyesalinya, menangis karena perbuatan itu, dan ia malu terhadap Tuhannya, mendudukkan kepala di hadapan Tuhannya dengan hati yang hancur.
Dosa sedemikian inilah yang menjadikan kebahagiaan seorang hamba dan keberuntungannya, bahkan bisa jadi lebih bermanfaat dari berbagai macam kebajikan, karena taubatnya dari dosa ini telah menjadikannya masuk surga.
Wahai pendamba surga, wahai orang yang takut akan siksa neraka, inilah sekelompok cerita orang yang telah bertaubat. Adakah engkau akan berjalan di belakang mereka? Inilah sekumpulan orang-orang yang telah bertaubat, adakah hatimu bersama mereka?
Inilah orang yang memohon ampunan yang air matanya mengalir di wajah-wajah mereka. Adakah wajahmu juga basah oleh air mata yang menjadikanmu segolongan dengan mereka?
Saudaraku, ini adalah ajakan yang jujur dari Allah, yang telah berfirman,
"Dan bertaubatlah kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung." (An-Nur: 31).
Sesuatu yang harus kita ingat juga,
sebenarnya tidak ada manfaat bagi kita untuk menghibur kesedihan kita dengan cara mendengar lagu-lagu, atau melihat pertandingan sepak bola yang kadang kalah dan kadang menang, atau jalan-jalan keluar rumah, apalagi mencari kesenangan dengan perbuatan haram, sama sekali tidak ada manfaatnya, saudaraku!
Itu bukanlah cara kita. Itu bukanlah cara-cara orang yang telah Allah bicarakan tentang mereka dalam ayat-Nya,
"Dan orang-orang yang kafir itu bersenang-senang (di dunia) dan mereka makan seperti makannya binatang-binatang. Dan neraka adalah tempat tinggal mereka." (Muhammad: 12).
Saudaraku, kita masih lebih baik dari mereka! Kita diciptakan di dunia ini untuk suatu perkara yang agung, kita dipersiapkan untuk menerima tanggung jawab yang besar. Seorang penyair berkata,
Mereka telah mempersiapkanmu untuk suatu perkara Jika engkau pintar, maka jauhkan dirimu dari kesia-siaan.
Saudaraku,...
Jika tujuan kita sekarang tak lain dan tidak bukan adalah keridhaan Yang Maha Esa, maka lihatlah kepada amal perbuatan kita, apakah amal itu menjadikan Allah meridhai kita atau tidak?
Jika keinginan kita sekarang adalah surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, maka perhatikanlah, apa yang telah kita lakukan untuk menjadikan kita masuk surga?
Renungkanlah dengan jujur dan ketahuilah bahwasanya mungkin saja kita tidur dan tidak akan bangun lagi. Atau kita kenakan pakaian yang tidak pernah kita buka lagi, tetapi dibukakan orang yang memandikan kita. Atau kita mengendarai kendaraan, namun kita tidak lagi turun dari kendaraan tersebut melainkan tubuh yang sudah kaku.
Maka keadaan seperti apa yang kita inginkan ketika kita harus mati?
Pada saat bagaimana yang kita inginkan di saat harus meninggalkan dunia ini?
Saudaraku,...
Pada akhir renungan ini, kami ungkapkan apa yang telah disabdakan oleh Rasulullah,
"Sesungguhnya Allah membuka tangan-Nya pada malam hari agar orang yang berbuat kejahatan pada siang hari mau bertaubat. Dan dia membuka tangan-Nya pada siang hari, agar orang yang berbuat kejahatan pada malam hari mau bertaubat." (HR. Muslim)
Renungkanlah ayat ini, sebuah ayat yang apabila iblis mendengarnya, ia akan segera menangis dan menyesal. Sebuah ayat yang menyenangkan hati orang berdosa yang telah bertaubat, ajakan bagi orang yang lalai dan berlebih-lebihan agar segera berhenti dari perbuatannya itu.
Mari kita baca bersama-sama membaca ayat tersebut,
"Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah. Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Rabb mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal." (Ali Imran: 135-136)


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt ut laoreet dolore magna Veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat.

0 komentar:

Post a Comment

Komentarlah dengan baik dan bijak,
Anda sopan kami segan.
Jika ada link yang rusak, tolong bertiahu kami.
Terima Kasih.

Contact Us

Phone :

+20 010 2517 8918

Address :

3rd Avenue, Upper East Side,
San Francisco

Email :

email_support@youradress.com