Hukum Mempelajari Ilmu Dunia Dengan Tujuan Mendapatkan Harta yang Banyak
Pertanyaan:
Aku belajar di
jurusan ilmu agama selama satu tahun. Dan pada tahun ini saya berencana untuk
pindah ke jurusan lain seperti programer dengan niatan untuk mendapatkan pendapatan
yang lebih besar. Apakah saya berdosa?
Jawab:
Segala puji bagi Allah dan sholawat serta salam
semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad, keluarga serta para sahabatnya,
Amma ba'du.
Sesungguhnya hal pertama yang diwajibkan untuk
dipelajari oleh seorang hamba mukallaf (seorang yg telah terkena kewajiban
karena sebab tertentu seperti islam, baligh, berakal dll.) adalah meluruskan
aqidah dan belajar tentang tatacara ibadah yang diwajibkan sperti; shalat,
zakat, puasa dan haji. Ini semua wajib. Dan bagi siapa yang melalaikannya maka
ia berdosa.
Sedangkan untuk ilmu-ilmu lain, maka hukumnya
adalah fardu khifayah dan kewajibannya berlaku umum kepada semua kaum
muslimin sampai ada sebagian dari mereka yang mengambil peran tersebut. Dan
apabila mereka melalaikannya maka mereka pun berdosa semua.
Oleh karena itu jika anda sudah faham akan ilmu
yang fardhu ‘ain, maka tidak ada masalah jika anda mengambil
spesialisasi atau berpindah ke jurusan lain yang berkenaan dengan ilmu duniawi.
Dan tidak mengapa juga bagi seorang muslim bilamana ingin belajar ilmu dunia
atau keterampilan profesionalitas selama itu bermanfaat bagi dunia serta
membantunya dalam urusan akhirat.
Dan ancaman (siksa) justru datang kepada seorang
yang belajar ilmu agama yang seharusnya ia pelajari untuk mendapatkan keridhoan
Allah akan tetapi ia selewengkan untuk mendapatkan dunia atau ketenaran.
Diriwayatkan oleh imam Ahmad, Abu Dawud dan
selainnya, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam Bersabda:
“Barangsiapa yang
mempelajari suatu ilmu yang seharusnya untuk mengharapkan wajah Allah ‘azza
wajalla, namun ia mempelajarinya semata-mata untuk mencari bagian dari
dunia, maka ia tidak akan mencium baunya surga pada hari kiamat”
Syeikh al-‘Utsaimin -rahimahullah- mengungkapkan dalam
penjelasan kitab Riyadush-Shalihin:
"Ilmu itu
terbagi dalam dua kategori: ilmu yang dipelajari untuk mendapatkan ridho Allah
yaitu ilmu syar'i dan ilmu dunia seperti ilmu teknik, bangunan, mekanik dan
yang serupa.
Adapun kategori yang kedua -ilmu dunia-, maka
tidak mengapa seseorang mempelajarinya untuk niatan dunia. Seperti belajar
teknik agar menjadi seorang insinyur dan mendapatkan gaji. Atau belajar ilmu
mekanika agar menjadi seorang mekanik lalu bekerja untuk niatan dunia.
Dalam mempelajari hal seperti ini tidak mengapa diniatkan untuk dunia. Akan tetapi jika ia meniatkannya juga untuk memberikan manfaat bagi kaum muslimin tentunya akan lebih baik baginya serta ia akan mendapatkan pahala dari niatnya tersebut.
Dalam mempelajari hal seperti ini tidak mengapa diniatkan untuk dunia. Akan tetapi jika ia meniatkannya juga untuk memberikan manfaat bagi kaum muslimin tentunya akan lebih baik baginya serta ia akan mendapatkan pahala dari niatnya tersebut.
Wallahu A'lam.
Dikutip dan diterjemahkan dari
situs islam www.islamweb.net.
Berikut teks aslinya dalam bahasa arab:حكم تعلم العلوم الدنيوية بغرض الحصول على مال كثير
السؤال
درست في الدراسات الإسلامية سنة،
وأريد في هذه السنة أن أتحول إلى مجال آخر ـ كالبرمجة ـ بغرض الحصول على مال أكثر،
فهل علي إثم في ذلك؟
.
الإجابــة
الحمد لله والصلاة والسلام على
رسول الله وعلى آله وصحبه، أما بعـد
:
فإن أول ما يجب على المكلف تعلمه:
هو تصحيح عقيدته وتعلم أحكام عبادته الواجبة عليه، كالصلاة والزكاة والصيام والحج
ـ فهذا فرض عين، ومن فرط فيه أثم، وما عدا ذلك من العلوم الدينية، أو الدنيوية فهو
فرض كفاية يجب على عموم المسلمين أن يقوم به بعضهم، وإذا أهملوه أثموا جميعا،
وانظري الفتويين رقم: 137100، ورقم: 49739
.
ولذلك، فإذا كنت قد عرفت فرض
العين فلا حرج عليك ـ إن شاء الله ـ في التخصص، أو الانتقال إلى مجال آخر من
العلوم الدنيوية، فلا حرج على المسلم أن يتعلم من العلوم الدنيوية، أو الحرف
المهنية ما ينتفع به في دنياه ويستعين به على دينه.
والوعيد إنما جاء في من تعلم شيئا
من العلوم الشرعية التي يبتغى بها وجه الله لينال بها الدنيا، أو الشهرة، فقد روى
الإمام أحمد وأبو داود وغيرهما: أن رسول الله صلى الله
عليه وسلم قال: من تعلم علما مما يبتغي به وجه الله عز وجل لا يتعلمه إلا ليصيب به
عرضا من الدنيا لم يجد عرف الجنة يوم القيامة. يعني ريحها .
صححه الألباني
.
قال الشيخ العثيمين ـ رحمه الله ـ
في شرح رياض الصالحين: العلوم تنقسم إلى قسمين:
قسم يراد به وجه الله: وهو العلوم
الشرعية
.
وقسم آخر ـ علم الدنيا: كعلم الهندسة
والبناء والميكانيكا وما أشبه ذلك
.
فأما الثاني ـ علم الدنيا ـ فلا
بأس أن يطلب الإنسان به عرض الدنيا يتعلم الهندسة ليكون مهندسا يأخذ راتبا وأجرة،
ويتعلم الميكانيكا من أجل أن يكون ميكانيكيا يعمل ويكدح وينوي الدنيا، هذا لا حرج
عليه أن ينوي في تعلمه الدنيا، لكن لو نوى نفع المسلمين بما تعلم لكان ذلك خيرا له
وينال بذلك الدين والدنيا
.
والله
أعلم
0 komentar:
Post a Comment
Komentarlah dengan baik dan bijak,
Anda sopan kami segan.
Jika ada link yang rusak, tolong bertiahu kami.
Terima Kasih.