-->

Saturday, December 22, 2012

Sekilas Cahaya Lilin Penerang Ulang Tahun
Memperingati ulang tahun saya kira sudah sangat lazim dilakukan oleh umat islam sekarang, setidaknya setelah berkembangnya dunia internet dan social networking. Tak dapat dipungkiri peran internet dan social networking dalam menyebarkan budaya ulang tahun ini. Dulu sebelum booming facebook dan kita lebih banyak bergaul dengan teman di dunia nyata, kita mungkin masih banyak yang tidak merayakan ulang tahun. Namun kini dengan adanya facebook kita lebih banyak bergaul dengan teman di dunia maya dan facebook menyediakan fitur untuk mengingatkan hari ulang tahun teman kita tersebut. Jadilah budaya ulang tahun menjadi sangat booming saat ini. Kita tentu sangat senang diperhatikan, apalagi jika teman kita mengingat momen spesial kita, mendoakan, dan memberi bingkisan. Demikian biasanya yang terjadi pada saat hari ulang tahun..kita senang begitupun teman kita..

Namun sudah tahukah teman-teman tentang sejarah perayaan ulang tahun? Tahukah hukum merayakan ulang tahun?
Baiklah, pada tulisan ini saya akan berkomentar tentang Ulang Tahun


Sejarah Ulang tahun
Ulang tahun pertama kali dimulai di Eropa. Perayaan ultah pada waktu itu dimaksudkan untuk mengusir roh-roh jahat yang akan datang pada orang yang berulang tahun dan para tamu undangan seperti teman atau keluarga berdoa untuk mengusir roh jahat tersebut. Memberikan kado juga dipercaya dapat mengusir roh jahat tersebut. Merayakan ulang tahun sudah dilakuakan sejak dulu. Orang- orang zaman dahulu tidak mengetahui dengan pasti hari kelahiran mereka, karena waktu itu mereka menggunakan tanda waktu dari pergantian bulan dan musim. Sejalan dengan peradaban manusia, diciptakanlah kalender. Kalender memudahkan manusia untuk mengingat dan merayakan hal- hal penting setiap tahunnya, dan ulang tahun merupakan salah satunya. Pada saat agama nasrani lahir, ulang tahun dijadikan kebudayaan orang nasrani.
(buku Parasit Akidah karangan ust. A.D. El Marzdedeq)

Hukum Ulang Tahun
Ada dua hal tentang perayaan ulang tahun ini, yang menjerumus kepada hal ibadah atau adat istiadat.

Jika hal itu dimaksudkan tentang ibadah maka jelas itu adalah perbuatan bid’ah.
“…Hendaklah kamu berhati – hati terhadap perkara yang diada – adakan, karena setiap yang diada – adakan itu bid’ah, setiap bid’ah adalah sesat”.
(HR. Ahmad)

“..Sesungguhnya sebaik-baik perkataan ialah kitab Allah, dan sebaik – baik petunjuk ialah petunjuk Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, sejelek – jeleknya urusan adalah perbuatan bid’ah, setiap bid’ah adalah sesat”. (HR Muslim) ..dan yang sesat itu tempatnya di neraka.

Tapi jika dimaksudkan dengan Adat Istiadat saja, hal itu mengandung dua sisi larangan.
Yang pertama, menjadikan sebagai salah satu hari raya. Tindakan ini berarti suatu kelancangan terhadap Allah dan Rasulnya, dimana kita menetapkan sebagai ‘Ied (Hari Raya) dalam islam, padahal Allah dan Rasulnya tidak pernah menjadikannya sebagai hari raya. Perayaan dalam islam terbagi menjadi 3, yang pertama Iedul Fitri yang kedua Iedul Adha dan yang terakhir setiap hari jum’at.

Yang kedua, mengandung usur tasyabbuh (meniru niru). Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ulang tahun ini selalu dirayakan oleh umat nasrani. Mereka melakukannya dengan cara tiup lilin dan potong kue sambil bernyanyi diiringi tepuk tangan bahkan sambil joget-joget. Perhatikanlah hadits berikut ini: “Barang siapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka“ (HR. Ahmad & Abu Daud)

Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
“Kalian pasti akan mengikuti kebiasaan-kebiasaan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta, bahkan, seandainya mereka masuk ke dalam sarang biawak pun kalian mengikuti mereka.”
Kami bertanya, “Ya Rasulullah, itu kaum Yahudi dan Nashrani?”
Beliau berkata, "Siapa lagi.”
(HR. AI-Bukhari dalam Al-I’tisham bil Kitab was Sunnah)

Masih banyak lagi hadits-hadits lainnya yang semakna dengan ini, semuanya menunjukkan kewajiban untuk waspada agar tidak menyerupai musuh-musuh Allah dalam perayaan-perayaan mereka dan lainnya. Makhluk paling mulia dan paling utama, Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, tidak pernah merayakan hari kelahirannya semasa hidupnya, tidak pula para sahabat beliau pun, dan tidak juga para tabi’in yang mengikuti jejak langkah mereka dengan kebaikan pada tiga generasi pertama yang diutamakan.

Seandainya perayaan hari kelahiran Nabi, atau lainnya, merupakan perbuatan baik, tentulah para sahabat dan tabi’in sudah lebih dulu melaksanakannya daripada kita, dan sudah barang tentu Nabi  Shallallahu 'alaihi wa sallam mengajarkan kepada umatnya dan menganjurkan mereka merayakannya atau beliau sendiri melaksanakannya.
Namun ternyata tidak demikian, maka kita pun tahu, bahwa perayaan hari kelahiran termasuk hal baru yang diada-adakan dalam agama yang harus ditinggalkan dan diwaspadai, sebagai pelaksanaan perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala dan perintah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.

Teman-teman sekarang sudah tahu kan sejarah dan hukumnya merayakan (dengan segala bentuknya) ulang tahun? Nah sekarang bagaimana pendapat teman-teman sekalian? Mudah- mudahan teman-teman bisa meninggalkannya. Berat memangkarena perayaan ulang tahun sudah mengakar budaya di kalangan umat islam. Tidak hanya orang awam, bahkan pengurus masjid, aktifis dakwah, para orang tua yang belajar ilmu agama menjadikan spesial hari ulang tahun mereka, teman-teman mereka, orangtua mereka, dan anak-anak mereka. Mungkin mereka belum tahu ilmunya, semoga Allah membimbing kita semua dan semoga tulisan kecil ini dapat bermanfaat.

Lalu bagaimana solusinya jika ada sahabat kita yang ulang tahun? Ya, saya mengerti pasti ada rasa tak enak jika sahabat kita berulang tahun dan kita tidak mau memberikan kado atau paling tidak mengucapkan selamat ulang tahun atau mendoakannya. Tapi percayalah, jika kita jelaskan secara baik- baik dan perlahan-lahan mereka akan mengerti.

Masih ingat kan, dulu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak langsung mengharamkan Minuman Keras karena pada saat itu minuman keras telah mengakar budaya di masyarakat arab jahiliyah. Nah begitupun dengan ulang tahun, telah mengakar budaya, kita pelan- pelan menjelaskan kepada mereka.
Lalu bagaimana jika kita yang berulang tahun? Ya teman- teman gak usah merayakannya, misalnya dengan upacara tiup lilin, potong kue dan sebagainya.
Kalau acaranya syukuran, misalnya dengan mentraktir teman atau mengundang anak yatim bagaimana? Ya tetap saja ga boleh lah, masa dicampur- campur yang hak dengan yang batil. Gini saja biar teman- teman bisa mentarktir temannya atau mengundang anak yatim, teman-teman bisa geser harinya sebulan setelahnya tetapi awas niatnya jangan untuk ‘merayakan’ ulang tahun ya, cukup untuk berbagi saja. Teman-teman juga gak boleh menganggap special tanggal lahir, misalnya dengan berdoa di hari ulang tahun (istilah kerennya make a wish). Bukan apa-apa teman, takutnya kita masuk kedalam area bid’ah.. tau kan bid’ah?
Bid’ah itu perkara (khususnya ibadah) yang tidak ada tuntunannya dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Dan tahu kan balasan bagi ahli bid’ah? Neraka, na'udzubillah tsumma na'udzubillah.
Loh, ko nyambung ke bid’ah sih berdoa kan boleh-boleh saja? Iya sih, doa itu ibadah yang bisa dilakukan kapan saja, dimana saja, dan dengan redaksi apa saja terserah kita. Namun jika doa yang dengan sengaja dikhususkan dilakukan pada momen-momen tertentu (apalagi yang jelas-jelas perayaan agama lain) maka menjadi terlarang. Jadi selain redaksinya harus tepat, waktu dan tempatnya pun harus benar.
Lalu mensiasatinya bagaimana?
Tidak usah disiasati, karena sudah selayaknya kita bersyukur dan berdoa itu setiap hari, minimal dalam sholat-sholat kita.
Lalu bagaimana jika hari ulang tahun kita dirayakan oleh teman atau kita diberi ucapan selamat dan didoakan?
Kondisi seperti ini pasti membuat kita serba salah dan tidak enak, jika kita tidak lagi merayakan ulang tahun. Tapi tetap kita menanggapinya dengan lembut dan perlahan-lahan memberikan penjelasan kepada mereka. Kita beri penjelasan kepada mereka dengan cara baik-baik sebagai tanggung jawab amar ma’ruf nahi munkar kita, atau jika belum bisa lebih baik diam dan doakan mereka.
Bedakah milad dengan ulang tahun?
Sama saja, milad/maulid kan hanya bahasa arab, artinya ya sama ulang tahun juga. Tidak berarti dengan diubahnya nama ulang tahun menjadi milad lalu menjadi islami, NO WAY.

Kita ibaratkan begini saja yah, babi itu haram tapi kalau namanya jadi pig, khinzir, apakah menjadi tidak haram? Begitu juga dengan khamr, jika diubah namanya menjadi wiski, susu medan, dsb, apakah menjadi halal?
Mungkin itu komentar saya tentang ulang tahun.. semoga tulisan ini bermanfaat. Jika setuju Alhamdulillah semoga Allah menguatkan aqidah kita, karena biarpun kelihatannya sepele ini sudah masuk masalah aqidah loh.

Jika tidak setuju silakan saja tapi teman-teman harus mencari alasan yang kuat untuk tetap merayakan ulang tahun . Jika kita sudah tahu mana kebaikan dan mana keburukan, lebih baik mengerjakan kebaikan semampu kita dan menjauhi keburukan sekuat tenaga kita. Jadi, jika teman-teman kebetulan kenal saya kemudian saya tidak mengucapkan selamat ulang tahun/milad/ birthday ketika teman-teman ulang tahun, maka itu bukan saya tak peduli namun semata- mata karena saya sayang kalian.

Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai akal atau yang menggunakan pendengarannya, sedang Dia menyaksikannya. (Q.S Qaf:37)

"dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. dan Barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya Maka sungguhlah Dia telah sesat, sesat yang nyata.(Q.S Al-Ahzab:36)

Maka beri peringatanlah dengan Al Quran orang yang takut dengan ancaman-Ku. (Q.S Qaf:45)

Sumber : adiyasan.wordpres.com

(dengan sedikit perubahan dan tambahan)

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt ut laoreet dolore magna Veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat.

0 komentar:

Post a Comment

Komentarlah dengan baik dan bijak,
Anda sopan kami segan.
Jika ada link yang rusak, tolong bertiahu kami.
Terima Kasih.

Contact Us

Phone :

+20 010 2517 8918

Address :

3rd Avenue, Upper East Side,
San Francisco

Email :

email_support@youradress.com